Potensi Budidaya Lada Bagi Pemilik Lahan Sempit



Kampar (Garuda). Lada atau merica dengan nama ilmiah Peper Ningrum adalah tanaman rempah-rempah yang sudah lama ditanam di Indonesia.

Khasiat lada diantaranya adalah stimulan pengeluaran keringat, peningkat nafsu makan dan sebagai ramuan obat reumatik. Selain sebagai obat, kadang lada juga dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan bumbu dapur.

Baca Berita : Gubri Akan Resmikan KLR Mandiri Gunung Jati Riau

Berbudidaya lada atau merica tidak hanya membutuhkan lahan yang luas, bahkan dengan lahan sempit pun bisa diterapkan yaitu dengan cara tumpang sari atau menggunakan polybag dengan ketentuan tanaman harus terkena sinar matahari.

Takroni (39 th) Salah satu pembudi daya lada yang telah lama menggeluti usaha ini dan juga Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mandiri Gunung Jati mengatakan bahwa perawatan tanaman lada tidaklah rumit, dengan lahan sempitpun bisa bahkan lahan berpasir sekalipun.

"Tidak rumit merawat tanaman lada bagi pembudidaya pemula dengan lahan sempit, siapkan media tanam berupa polibet ukuran 2 KG, masukkan tanah yang telah dicampur pupuk kompos atau pupuk kandang". Ujar Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat ini.

Ia menambahkan bagi calon pembudiya lada diarea berpasir, menggunakan media tanam menggunakan polybag sangat cocok, tentu lada harus mendapatkan sinar matahari, dan penambahan pupuk kompos sebagai sumber makanan bagi keberlangsungan pertumbuhan lada.

Untuk tanaman lada ini ada 2 jenis, lada solor dan lada perdu. Tanaman lada perdu merupakan penemuan terbaru karena jenis tanaman ini tidak membutuhkan tiang panjat sehingga bisa dibiarkan saja berbentuk semak perdu begitu saja di tanah, menghemat lahan karena jarak tanam bisa lebih rapat, dan tentu saja lebih mudah dalam pemanenannya karena tidak memerlukan tangga untuk memanjat.

Konsultan lada antar provinsi menjelaskan untuk metode tumpang sari, tanaman lada termasuk bandel, bila akar telah kuat, dibiarkan saja tetap akan dihidup dengan syarat harus mendapatkan sinar matahari walaupun sedikit.

Mengenai harga, menurutnya harga lada per KG bisa mencapai 120 ribu, harga lada cendrung naik pertahunnya, menjelang Lebaran dan Natal bisa mencapai 170 ribu per Kilo Gramnya. Disamping menjadi konsultan lada antar provinsi, Roni juga melayani pengadaan bibit lada tingkat provinsi dan kabupaten dengan ketentuan pemesanan minimal 1000 bibit.