Makasar (Garuda). Kekompakan TNI-Polri dalam menangani bom molotov di Markas Polsek Bontoala mendapat pujian Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, peristiwa tersebut terjadi pada Senin dini hari (1/1/18).
"Teror bom ini tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kita. Saya sangat mengacungkan jempol dan berterima kasih atas kekompakan TNI dan Polri dalam penanganannya". Katanya saat ditemui di Makassar pada Selasa hari ini.
Syahrul mengatakan saat ini kekompakan TNI dan Polri dalam pengendalian kemanan sudah sampai ke tingkat desa. "Mereka bahu-membahu sampai ke tingkat desa untuk memastikan situasi keamanan yang kondusif". Ungkap.
Syahrul juga mengatakan masih mempertanyakan motif teror atau isu teroris di balik insiden bom molotov tersebut. Oleh karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya penanganan dan pengungkapan kasus itu kepada pihak kepolisian.
"Biarlah profesionalitas polisi yang bekerja, yang jelas kami menjamin ekonomi dan keamanan masyarakat tetap berjalan dengan baik". Demikian kata Syahrul Yasin Limpo.
Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Bontoala di Jalan Sunu, Makassar Sulawesi Selatan dilempari bom molotov sekitar pukul 03.00 Wita pada Senin kemarin.
"Teror bom terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dan melukai dua anggota". Ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Polisi Dicky Sondani di Makassar pada Senin kemaren.
Dua polisi yang terkena lemparan molotov dengan kategori daya ledak rendah adalah Brigadir Polisi Yudirsan dan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bontoala Komisaris Polisi Rafiuddin.