Klik
"Surat Kabar Umum Garuda, Aktualitas dan Terpercaya"

Terancam Longsir, 120 Siswa SD Seropan Belajar Di Tenda Darurat


Yogyakarta (Garuda). Terancam longsor dari 50 rekahan tanah disekitar sekolah, sekitar 120 siswa Sekolah Dasar (SD) Seropan, di Desa Munthuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul DIY mulai Selasa (2/1/18) terpaksa belajar di tenda darurat.

Dua unit tenda darurat yang dipakai belajar siswa, masing-masing berukuran 12 x 6 meter, menempati halaman sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) wilayah setempat, berjarak satu kilometer arah selatan dari lokasi SD Seropan.

Wagiman Kepala SD Seropan mengatakan akan tetap di tenda darurat selams 20 hari mendatang, sembari menunggu selesainya proyek pembangunan shelter.

"Siswa belajar sementara disini hingga 20 hari ke depan, sembari menunggu selesainya pembangunan shelter di sekitar tenda darurat". Ungkap Wagiman.

"Tenda darurat dipakai belajar siswa kelas satu sampai kelas lima, sedangkan siswa kelas enam mendapat pinjaman ruang kelas dari TK, karena mereka bulan Mei sudah ujian sehingga butuh konsentrasi". Lanjutnya.

Pembangunan shelter oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, rencananya akan menggunakan halaman SD Seropan 2 di sekitar tenda. 

Bangunan sekolah itu sudah tidak bisa dipakai, karena sebagian atap bangunan dari kayu kondisinya rapuh. Beberapa konstruksi bangunan terlihat rusak, namun sebagian ruang kelas masih bisa digunakan.

"Kebetulan masih ada tiga ruang kelas di SD Seropan 2 yang masih bisa dipakai, sisanya nanti menggunakan shelter". Lanjutnya.

Kondisi bangunan SD Seropam yang berada di kawasan perbukitan itu sangat mengkhawatirkan. Pasca terjadi rekahan tanah sepanjang 50 meter di area sekolah sejak beberapa waktu lalu, fondasi gedung perpustakaan dan sebagian halaman sekolah kini ambles sedalam satu meter.

Bahkan, bukit berjarak satu meter di belakang gedung sekolah juga rawan longsor jika terjadi hujan, karena kondisi tanahnya labil.